Ultrasonic Testing (UT) Merupakan salah satu metode Non Destructive Testing yangmenggunakan energi suara frekuensi tinggi untuk melakukan proses pengujian atau proses pengukuran. Metode UT bisa digunakan untuk deteksi cacat, evaluasi material, pengukuran dimensi, analisis karakteristik material dan lainnya. Sebagai ilustrasi dari prinsip inspeksi dasar UT, pada gambar 1 merupakan konfigurasi jenis puls echo dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran.
Peralatan UT terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi dan perannya maing-masing seperti Pulser/receiver, tranducer, dan display. Pulser/receiver adalah peralatan elektronik yang dapat memproduksi pulsa elektrik bertegangan tinggi. Dikendalikan oleh pulser, tranduser memproduksi energi ultrasonic berfrekuensi tinggi. Energi ultrasonic tersebut dikeluarkan dan disebarkan melintasi material uji dalam bentuk gelombang. Jika terdapat discontinuity (seperti crack) pada lintasan gelombang, sebagian energi akan direfleksikan kembali dari permukaan discontinuity tersebut. Gelombang sinyal yang direfleksikan tersebut dirubah menjadi sinyal elektrik oleh tranduser dan ditampilkan pada display. Pada ilustrasi dibawah, kekuatan sinyal yang direfleksikan ditampilkan pada pada grafik display signal strength versus selisih waktu antara sinyal dipancarkan dan diterima kembali oleh tranduser. Selisih waktu tersebut juga dapat merepresentasikan jarak perjalanan sinyal melewati material uji. Dari sinyal tersebut kita dapat mengetahui lokasi dari discontinuity, ukuran, orientasi, dan lainya.
- Sensitif terhadap discontinuity yang ada pada surface maupun subsurface dari benda uji
- Kedalaman jangkauan pendeteksian discontinuity menggunakan UT lebih baik daripada metode NDT lainya
- Hanya butuh akses dari satu sisi benda uji saja (metode UT pulse-echo)
- Tingkat keakuratan yang tinggi dalam menentukan posisi discontiouity, serta estimasi bentuk dan ukurannya
- Peralatan yang sederhana
- Peralatan elektronik yang digunakan pada UT memberikan hasil pengujian secara instant
- Gambaran terperinci dari hasil pengujian dapat diperoleh dengan automated system
- dapat digunakan untuk penggunaan lainya, seperti pengukuran ketebalan
seperti metode NDT lainya, UT juga punya beberapa batasan dan kelemahan diantaranya:
- Permukaan benda uji harus dapat diakses untuk mentransmisikan gelombang ultrasonic
- Skill dan training yang dibutuhkan untuk menjadi UT-Man handal lebih luas disbanding metode NDT lainnya
- Membutuhkan media perantara untuk mentransfer energi suara pada material uji
- Material yang permukaanya kasar, bentuknya itrguler, terlalu kecil, terlalu tipis, atau tidak homogen, agak susah kalau menggunakan UT
- Besi tempa dan material yang memiliki butiran kasar sangat sulit diispeksi karena transmisi suara akan rendah dan banyak terjadi noise
- Kalau ada defec yang orientasinya parallel dengan arah rambatan gelombang ultrasoniknya, biasanya sulit terdeteksi
- Butuh reference standard untuk kalibrasi alat dan analisis karakteristik dari sinyal yang ditangkap tranducer
Dari introduction diatas sudah saya gambarkan tentang prinsip dasar Ultrasonic Testing. Untuk menambah pemahaman kawan-kawan tentang UT, masih banyak artikel yang saya sediakan untuk agan-agan semua.
Sumber : http://catatankuliahakbar.blogspot.co.id/2011/03/prinsip-dasar-ultrasonic-testing.html
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.